6 KEBIASAAN BURUK YANG DAPAT MENYEBABKAN MALOKLUSI

6 KEBIASAAN BURUK YANG DAPAT MENYEBABKAN MALOKLUSI
08 Feb, 2017
Share :

Maloklusi adalah suatu keadaan yang menyimpang pada oklusi normal meliputi ketidakteraturan gigi-geligi dalam lengkung rahang seperti gigi berjejal, protrusi (gigi maju), letak gigi yang tidak seharusnya maupun hubungan yang tidak harmonis dengan gigi antagonisnya. Maloklusi dapat mengganggu fungsi pengunyahan, penelanan, bicara dan keserasian wajah serta estetik dapat terganggu. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan maloklusi pada anak, sala satunya adalah faktor kebiasaan buruk.

Tanpa disadari, terkadang seorang anak memiliki kebiasaan buruk. Oleh karena itu orangtua harus memperhatikan kebiasaan anak karena dapat mempengaruhi perkembangan gigi dan rahang anak.  Beberapa kebiasan buruk yang dapat menyebabkan maloklusi diantaranya menghisap ibu jari tangan, menjulurkan lidah, menggigit kuku, menghisap bibir, mengunyah satu sisi dan bernafas melalui mulut.

  1. Mengisap ibu jari tangan

Menghisap ibu jari adalah kebiasaan menempatkan ibu jari ke dalam mulut dengan bibir tertutup di sekitar ibu jari. Aktivitas menghisap ibu jari sangat berkaitan dengan otot-otot di dalam mulut. Kebiasaan menghisap ibu jari hanya akan benar-benar merupakan masalah jika kebiasaan ini berlanjut sampai periode gigi geligi tetap. Kebiasaan ini normal 3,5 – 4 tahun meskipun lebih baik menghentikannya lebih awal. Apabila kebiasaan ini berlangsung hingga periode gigi geligi tetap, maka akan berdampak pada gigi maju atau tonggos.


 

  1. Menjulurkan lidah

Kebiasaan menjulurkan lidah ke depan adalah menempatkan lidah berada diantara gigi depan atas dan bawah selama proses menelan, berbicara maupun sedang istirahat. Gigi yang  terdorong oleh desakan lidah dapat menyebabkan gigi maju dan tidak bertemunya gigi depan atas dan bawah.

  1. Menggigit kuku

Kebiasaan mengigit kuku adalah suatu kebiasaan yang sering terjadi pada anak-anak dan remaja yang uumnya terjadi  pada usia anak 3-4 tahun dan  menngkat pada masa remaja. Biasanya terjadi karena faktor stress yang meningkat atau kecemasan yang tinggi. Kebiasaan ini dapat menyebabkan terganggunya posisi gigi dan menyebabkan keretakan pada gigi.

  1. Menghisap bibir

Menghisap bibir adalah suatu kebiasaan yang dapat dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. Kebiasaan ini biasa dilakukan anak saat butuh konsentrasi atau berada pada keadaan yang sulit. Menghisap bibir dapat menyebabkan profil wajah yang pendek.

  1. Mengunyah satu sisi

Kebiasaan mengunyah satu sisi biasanya terjadi karena kesenangan atau karena menghindari gigi yang sakit. Sisi yang sering dipakai akan memicu perkembangan rahang sedangkan sisi yang tidak digunakan menyebabkan rahang tidak berkembang sehingga terjadi ketidakseimbangan wajah dan pergeseran garis tengah gigi sehingga tidak harmonis. Selain itu, dapat juga terjadi kelainan sendi.

  1. Bernafas melalui mulut

Bernafas melalui mulut adalah keadaan abnormal yang terjadi karena kesulitan bernafas secara normal melalui hidung yang menyebabkan kebutuhan pernapasan melalui mulut. Bernafas melalui mulut menyebabkan mulut selalu terbuka kecuali saat menelan. Kebiasaan ini dapat menyebabkan mulut terasa kering sehingga terjadi peradangan gusi, gigi maju, lengkung rahang menyempit dan bibir tidak dapat menutup dengan rapat.

 

Orangtua sangat berperan penting dalam memperhatikan kebiasaan anak-anak terutama selama masa tumbuh kembang gigi geligi dan rahang. Apabila orangtua menemukan kebiasaan buruk seperti diatas, maka orangtua harus waspada dan harus mencegah secepat mungkin sebelum terjadi kelainan gigi dan rahang.